Bukit pasir remanen
Membentuk gundukan
Menjelmakan rasa dan jiwa
Menjadi manifes galau
Diriku terombang-ambing
Diriku debu bukit pasir
Terlintasi oleh para kafilah
Seharusnya
Rasa yang beroase
Menyejukkan di tengah gurun
Berubah,
Menjadi sabana kering
Yang bersemak duri
Kumpulan-kumpulan debu terorak arik
Oleh ulah angin
Yang legah, menghancukan
Kepingan-kepingan batu keras
Lembut tak bersisa
Aku tak tahu
Akan bawa rasaku ini pergi
Gurun sudah tak beroase
Sabana pun kering berduri
Apa harus aku biarkan mati ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar