Sabtu, 22 November 2014

28.CINTA SUNYI

Sepi sunyi tanpa senyawa
Tanpa suara, getaran, meraba
Membusuk hingga tanpa wajah
Melulu cintaku menyepi
Matahari, tak akan muncul kembali
Sinar bulan berjejak mengikuti
Dunia bagai penjara
Di atas pedang sabana
Gelintir-gelintir pena, beranjak memunah
Gumpalah darah, meledak mendadak
Menjadi gurun pasir, luas tak bermuara
Sembari langit tak bisa cerah
Lapuk, layu, punah, musnah, sirna
Apalah itu?

Aku ingin jadi siput
Jijik dengan lendir-lendir busuk
Bermata kecil
Tak berkaki
Berjalan lambat

Badai derai menderai
Sepi, sunyi, terkocok rapi
Dengan seribu balutan gaun rantai
Biarlah sepi itu menodai
Diri hilang menuju sunyi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar