Ketika aku petik buah
Katanya ini buahmu
Ketika aku memungut keakraban
Katanya ini milikmu
Kau usik, kau rebut
Dengan rayuan super gombalmu
Kau baju bagiku
Kau celana dalam diriku
Kenapa kau lepas begitu saja
Dari tubuh yang sudah lelah ini
Shobat hatiku mulai panas
Oleh ulahmu yang mulai bringas
Disini, aku jadi na’as
Tapi kenapa? Muka memang biasa
Hati, hati ini yang tersiksa
Setiap mangsa kau selalu siaga
Walau aku yang pertama
Shobat, meletus kapanpun bisa
Terserah pencipta meraba masa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar